Happy reading yah readers, ini FF pertama saya tentang EXO yang ber-genre yaoi, saya masih newbie -_-v disini ada threesome dan disini Chanyeol bener-bener galou. Dia pengen jadi namja yang straight, tapi... taulah (?) ini semua gegara Baekky.
dalam cerita ini saya prioritasin couple sejahtera 'ChanBaek' tapi pertanyaannya, kenapa ni epep di chapter capter awal terlalu nonjolin si So Hyun -_-v
Jawabannya, karena Author labil ini ngefans banget sama Kim So Hyun, itu loh anak kecil yang main di Kdrama I Miss You
FF ini rate-nya T Chingu. Author juga masih sangat sangat sangat teramat teramat teramat jeongmal amatir. Ok, lets see then !
Main cast : Park Chanyeol & Baekhyun, Kim So Hyun, Kim Joonmyeon aka Suho and other EXO member
Rated : T
Typo, bahasa tidak baku, yaoi
Intinya, DON'T LIKE DON'T READ ! alaco *smirk
Chapter 1
“Dandelion” Chapter 1 : The Story
I meet You
17.30
KST
Hujan
turun menderas di Incheon. Sebuah kota cantik nan elok di
Korea Selatan. Disana, tepat disebuah desa terpencil bernama Yeong Ju terdapat sebuah rumah yang
diasingkan diatas perbukitan. Dianggap anak yang diasuh oleh seorang nenek tua
disana adalah jelmaan dari siluman rubah sembilan ekor atau sering disebut Gumiho.
Warga desa mengasingkannya, dan melarang anak-anak mereka untuk berteman dengan So Hyun. Ya, Kim So Hyun. Anak 10 tahun yang polos, si jelmaan siluman rubah berekor sembilan.
Setiap harinya, So Hyun menemani neneknya di sebuah gubug tua kecil dan menuruti setiap apa yang nenek itu titahkan. Meskipun rumor yang beredar cukup merebak di seluruh penjuru desa bahwa Ia adalah Gumiho¸ namun So Hyunpun menjalankan kehidupannya seperti anak 10 tahun lainnya. Normal, tidak ada yang istimewa.
Namun tak ada satupun yang mengetahui wajah asli So Hyun selain neneknya. Ia selalu menutupi wajahnya, membalutnya dengan kain panjang berwarna merah jambu, kesukaannya. Menyisakan mata bulat beningnya saja yang masih dapat terlihat. Tak lupa Ia juga menutup bibirnya yang mirip seperti serigala, seperti apa yang dipikirkan para penduduk desa. Sepulang sekolahnya, Ia selalu membantu neneknya mencari batang demi batang kayu untuk dijual, untuk mencukupi kehidupan mereka.
.
.
.
Warga desa mengasingkannya, dan melarang anak-anak mereka untuk berteman dengan So Hyun. Ya, Kim So Hyun. Anak 10 tahun yang polos, si jelmaan siluman rubah berekor sembilan.
Setiap harinya, So Hyun menemani neneknya di sebuah gubug tua kecil dan menuruti setiap apa yang nenek itu titahkan. Meskipun rumor yang beredar cukup merebak di seluruh penjuru desa bahwa Ia adalah Gumiho¸ namun So Hyunpun menjalankan kehidupannya seperti anak 10 tahun lainnya. Normal, tidak ada yang istimewa.
Namun tak ada satupun yang mengetahui wajah asli So Hyun selain neneknya. Ia selalu menutupi wajahnya, membalutnya dengan kain panjang berwarna merah jambu, kesukaannya. Menyisakan mata bulat beningnya saja yang masih dapat terlihat. Tak lupa Ia juga menutup bibirnya yang mirip seperti serigala, seperti apa yang dipikirkan para penduduk desa. Sepulang sekolahnya, Ia selalu membantu neneknya mencari batang demi batang kayu untuk dijual, untuk mencukupi kehidupan mereka.
.
.
.
“Ne, Kim So Hyun Imnida !.”
Memperkenalkan diri kepada teman-teman barunya di sekolah.
Namun tak ada satupun respon dari teman-teman barunya itu. Mungkin karena mereka tahu bahwa Ia adalah seekor Gumiho yang mengerikan. Namun senyuman tetap terjaga diwajahnya yang manis.
Memperkenalkan diri kepada teman-teman barunya di sekolah.
Namun tak ada satupun respon dari teman-teman barunya itu. Mungkin karena mereka tahu bahwa Ia adalah seekor Gumiho yang mengerikan. Namun senyuman tetap terjaga diwajahnya yang manis.
Hari
demi hari Ia lewati dengan penuh ejekan dan sindiran dari teman-temannya. Namun
Ia tak pernah melawan anak-anak itu meskipun Ia adalah seekor Gumiho.
Ia tak pernah terlihat bersedih disekolah, meski teman-temannya terus mengganggu dan mengatainya monster jelek berekor sembilan. Untuk membuat anak-anak nakal itu diam menceloteh akan dirinya, yang Ia lakukan adalah tertawa sambil mengatakan
“Ya ! Cha Eun Gyul. Apa kau tak takut padaku ? hahaaaa bukankah kau tahu aku adalah seekor Gumiho yang menghisap banyak darah dan memakan hati anak-anak nakal seperti mu ! huuu~ Ya Cha Eun Gyul-ah, Eun Gyul-ah ! hahaaaa” Dengan begitu, anak-anak nakalpun akan pergi dengan sendirinya, dengan meninggalkan becek berbau pesing di tanah.
Ia tak pernah terlihat bersedih disekolah, meski teman-temannya terus mengganggu dan mengatainya monster jelek berekor sembilan. Untuk membuat anak-anak nakal itu diam menceloteh akan dirinya, yang Ia lakukan adalah tertawa sambil mengatakan
“Ya ! Cha Eun Gyul. Apa kau tak takut padaku ? hahaaaa bukankah kau tahu aku adalah seekor Gumiho yang menghisap banyak darah dan memakan hati anak-anak nakal seperti mu ! huuu~ Ya Cha Eun Gyul-ah, Eun Gyul-ah ! hahaaaa” Dengan begitu, anak-anak nakalpun akan pergi dengan sendirinya, dengan meninggalkan becek berbau pesing di tanah.
“Berbalut
kain tebal yang Ia kenakan sampai menutupi penuh tangannya, terkecuali
jari-jari lentiknya yang kadang masih bisa terlihat.
Ia mengerikan, berbulu, mempunyai moncong dan taring yang siap mencabik-cabik tubuhmu dan berhati-hatilah jika kau berada didekatnya ! karena perlahan Ia sedang diam-diam menghisap darahmu, setengah kau terlengah, dia akan mengambil hatimu dan memakannya lahap !”.
Ujar seorang anak nakal yang kali ini masih membandel untuk tetap membicarakan Gumiho. Sudah tahun ke 4 dan teman-teman satu sekolahnya tak ada yang mau berteman dengannya.
“Ya Cha Eun Gyul ! apa kau tidak takut Gumiho itu akan memakanmu !” Teriak seorang namja berbadan semampai menjulang tinggi bak pohon kelapa atau bolehlah katakan Ia manusia tower. Giant disekolah mereka. Si idiot Park Chanyeol. –Oke ini terlalu kejam-.
Ia mengerikan, berbulu, mempunyai moncong dan taring yang siap mencabik-cabik tubuhmu dan berhati-hatilah jika kau berada didekatnya ! karena perlahan Ia sedang diam-diam menghisap darahmu, setengah kau terlengah, dia akan mengambil hatimu dan memakannya lahap !”.
Ujar seorang anak nakal yang kali ini masih membandel untuk tetap membicarakan Gumiho. Sudah tahun ke 4 dan teman-teman satu sekolahnya tak ada yang mau berteman dengannya.
“Ya Cha Eun Gyul ! apa kau tidak takut Gumiho itu akan memakanmu !” Teriak seorang namja berbadan semampai menjulang tinggi bak pohon kelapa atau bolehlah katakan Ia manusia tower. Giant disekolah mereka. Si idiot Park Chanyeol. –Oke ini terlalu kejam-.
Park
Chanyeol, bukannya Ia menyukai So Hyun. Hanya saja dia tidak suka melihat orang
lain tertindas. Chanyeol banyak disukai oleh yeoja-yeoja disekolahnya karena
dia tanpan dan mempunyai smirk mematikan. Namun Chanyeol juga dapat mendadak dibenci oleh para saesang fansnya itu karena sering kali terlihat membela dan melindungi si gadis Gumiho. Ya, So Hyun. Kim So Hyun. Yeoja berekor sembilan. Jangan lupakan
bahwa dia adalah Gu-Mi-Ho.
“Berhenti
menghina So Hyun atau kalian-” Belum sempat Chanyeol meneruskan kalimatnya,
tiba-tiba Cha Eun Gyul berdiri dan...
‘Braaagghhh’
menggubrak meja didepannya.
“Mwo? Mwo
? atau kalia apa ?” Tantangnya, Chanyeol mengernyitkan keningnya. Heran.
“Ya Eun Gyeul-ah mengapa kau berbalik
menantangku ? apa kau sudah tak takut padaku ! Ya, aku ini hyungmu,
lebih tua setingkat darimu. Dan apa kau lupa, aku ini Chanyeol. Park Chanyeol
!.” Chanyeol menekankan suaranya dibagian namanya.
“Hyungnim miyan ! Hahahahaaa” Eun Gyeul.
Menampakkan aegyonya.
“Ya ! kau meledekku ? rasakan ini”
Dan
‘Josh’
Pukulan
dari tangan berisi milik seorang Park Chanyeol mendarat di wajahnya. Hidungnyapun seketika mengeluarkan cairan kental merah
pekat berbau anyir. Dan ‘Pluk’ Cha Eun Gyeulpun
langsun pingsan melihat darah ditangannya setelah Ia menempelkannya
dihidung bangir yang memerah itu.
“Hey Hyung kau akan aku-” Teman Cha Eun Gyul. Terbata-bata.
“Akan
apa ?”
“Akan
melaporkan Oppa kepada wali kelas
kami. Karena telah memukul Cha Eun Gyeul kami. Teman sekelas kami. Ketua kelas
kami. Pemimpin kelas kami ! dan dia... dia kakak ku ! akan ku laporkan juga kau
pada Umma kita !” Kata Baekhyun mendengus kesal, menghentakkan kakinya. Byun
Baekhyun.
“Haruskah
aku mendengar perkataan mu ? Byun Baekhyun ?”
“-.....-”
Baekhyun meringis. Merasakan kesal dan canggung berhadapan dengan seorang Park
Chan Yeol ! dengar, Park-Chan-Yeol. Orang yang dikaguminya sedari dulu.
“Dan hey
satu lagi” mendekatkan wajahnya pada Baekhyun
“Oppa ? Cih ! Ya kau ini namja ! aku geli mendengarnya, aku tak suka namja lembek
!”. Kaki Baekhyun bergetar hebat. Menangis dan menjerit kencang didalam dadanya
yang tertahan. Chanyeol meninggalkan anak kelas 4 Yeong Ju elementary school
yang telah menjadi korban tinjunya itu dilantai. Setelah Chanyeol pergi
air mata Baekhyunpun mulai membanjiri
pipi mungilnya.Ya, air mata itu tak ter-elakkan. “Byun Baekhyun pabboya !” Ia merutuki dirinya sendiri.
Ringkasnya,
siapa yang berani melawan Park Chanyeol ? Namja berusia 11 tahun yang duduk di
bangku kelas 5 Elementary School yang
menjabat sebagai anak terkaya di sekolahnya. Tertanpan dan terpopuler. Ya,
mungkin karena dia murid pindahan dari Seoul makadari itu teman-temannya
membuat seorang Park Chanyeol diistimewakan dibandingkan dengan yang lainnya.
Dan berbanggalah kalian yang memiliki hubungan dekat danga Park Chanyeol.
Karena dengan sendirinya akan dapat disegani oleh yang lainnya. Karena berteman
dengan Park Chanyeol si tanpan dan kaya raya dari kota adalah suatu hal yang
mampu membawa mereka naik kasta seketika.
.
.
.
.
.
‘Dandelion Dandelion cinta
pertama dalam hidup ! Dandelion Dandelion kau ajarkan aku tersenyum ! Dandelion
Dandelion-’
‘Prok
Prok Prok !!’
“Ya Oppa!”
Melambaikan kedua tangannya. Ia tersenyum dan Chanyeol tahu itu, meski
senyumannya tertutup kain berwarna merah jambu yang melekat di kepala sampai
lehernya. Menutup semua. Kecuali mata bulat itu, yang membuat Chanyeol tahu
bahwa Ia sedang tersenyum riang.
“Suaramu
indah gadis kecil ! coba nyanyikan sekali lagi untukku ! Tapi, bolehkah jika
kata Dandelion itu digantikan dengan namaku, Park Chanyeol” Tersenyum. Death smirk ~omo !.
“Ah... andwae aku terlalu mencintai Dandelion
Dandelion ini Oppa, miyan” Mem-poutkan bibirnya. Lagi-lagi Chanyeol hanya mengetahui lewat
ekspresi kedua mata dan alisnya yang
mengernyit.
“Hey !
memangnya kau hidup dengan Dandelion Dandelion ini sampai masa tuamu nanti !
Apakah kau ingin menikahi mereka ? Hah ? dasar Gumiho aneh !”
“Ne aku memang Gumiho, lalu mengapa kau masih terus saja berteman denganku ?
membuntutiku ? seperti anak ayam saja !”
“Apa ?
memnbuntutimu ? anak ayam ? Ya Ya !
aku bukan anak ayam, aku ini laki-laki kuat dan besar, sedangkan dirimu ? kau yeoja dan-”
“Ya ! kau lupa aku ini Gumiho ! Gu-Mi-Ho arachi ? Gumiho lebih kuat jika Ia sedang marah !
Ia akan lebih kuat dibanding 10 namja sepertimu ! Hah dasar anak ayam !”
“Ya Mwo ? anak ayam ? Ya ! jangan memanggilku seperti itu lagi
! aku tidak suka !” Chanyeol menghentakkan kakinya ke tanah, mem-poutkan bibir tipisnya.
“Lalu
apa ? manusia tower ? hahahaa, kau memang pantas dipanggil anak ayam, bukannya
orangtuamu membuka banyak cabang restaurant
ayam di Korea selatan ini ?” Katanya, lalu
mendorong sepedanya. Menuruni bukit.
“Ya ! So Hyun-ah aku bukan anak ayam !
aku tak suka makan ayam”
“Jelaslah
kau tak suka makan ayam ! memakan ayam sama saja kau memakan keluarga dan
dirimu sendiri, kaukan ayam hahaa !
sadarlah kau ayam Chanyeollie ! haha.” So Hyun. Sambil terus berlari menuruni
bukit menuntun spedanya. Chanyeol masih terus ber-protes hebat. Mengejar
langkahnya.
“Hey !
setelah mengataiku anak ayam kau malah memanggil namaku tanpa sebutan Oppa ! kau ini, dasar Gumiho tidak sopan ! dan Ya, aku baru sadar, kau berbicara
denganku dengan bahasa non-formal !
kau benar-benar tidak sopan ! aku lebih tua setingkat darimu So Hyun-ah ! ”
...
Ya, So
Hyun dan Chanyeol memang sangat akrab dan dekat. Mereka berteman semenjak
Chanyeol pertama kali menginjakkan kakinya ditanah Incheon. Namun, So Hyun
hanya ingin berbicara dengannya diluar jam sekolah. Karena bahaya jika sampai
hubungan persahabatannya dengan Park Chanyeol diketahui oleh para saesang fans Chanyeol dan teman-teman
sekolah lainnya, karena itu sama saja membunuh popularitas Chanyeol, dan
Chanyeol tidak akan diperbolehkan lagi bermain dengan So Hyun oleh keluarga
besarnya. Itu yang So Hyun takutkan. Makadari itu Ia selalu menghindari
Chanyeol disekolah. Semata-mata hanya untuk melindungi hubungan persahabatannya
yang lebih dari berharga itu. Karena Chanyeol-lah satu-satunya teman yang
dimilikkinya.
.
.
.
.
.
“Hey !
siapa namamu ?” membelah ice sticknya menjadi dua bagian. Membaginya dengan
anak laki-laki yang ada di depannya itu.
Anak
lelaki itu masih terdiam
“Hey !
kenapa ? kau menolak ice stickku ini ? apa kau sedang kedinginan
?” Tanyanya ikut berjongkok,
menyesuaikan posisi dengan anak laki-laki itu.
“Namaku
So Hyun ! Kim So Hyun” Mengulurkan tangan. Tersenyum manis.
Lagi-lagi anak laki-laki itu hanya terdiam. Dan kini Ia semakin memeluk erat lututnya dengan kedua tangannya.
Lagi-lagi anak laki-laki itu hanya terdiam. Dan kini Ia semakin memeluk erat lututnya dengan kedua tangannya.
“Hey
kenapa ? kau takut padaku ? Hahaa ara,
aku memang tidak pantas memiliki teman ! gwaenchana
aku Gumiho baik, aku tak akan memakan
hatimu, menghisap darahmu dan mengkuliti dagingmu karena sekarang moodku sedang dalam kondisi baik”
Ujarnya.
So Hyun pergi sambil sedikit bernyanyi. Meninggalkan anak laki-laki tadi. Didalam hatinya, sungguh Ia sangat kecewa. Selalu begitu, Ia selalu menutupi kesedihannya dengan kain merah jambu yang menutupi hampir seluruh bagian wajahnya.
So Hyun pergi sambil sedikit bernyanyi. Meninggalkan anak laki-laki tadi. Didalam hatinya, sungguh Ia sangat kecewa. Selalu begitu, Ia selalu menutupi kesedihannya dengan kain merah jambu yang menutupi hampir seluruh bagian wajahnya.
Esoknya
saat So Hyun hendak berangkat kesekolah. Ia memutuskan untuk lewat dijalan yang
sama seperti kemarin malam. Karena jalan itu lebih sepi dari jalanan dan
gang-gang lainnya. Dengan begitu So Hyun dapat bernyanyi riang sembari menaikki
sepedanya menuju sekolah. Kala itu So Hyun masih duduk dibangku kelas 1 Elementary School. Seperti anak-anak
yang lain pada umumnya, Iapun merasakan
kebahagian yang luar biasa saat masa-masa pertamanya duduk dibangku sekolah. Apalagi itu adalah minggu-minggu pertama
disekolah barunya.
Dan Ya ! So Hyun terperanjat, seketika
menghentikan ayuhan pedalnya ketika Ia melihat seorang anak yang tidur dilantai
toko tua yang masih tertutup. Ia menggigil. Terlihat dari ekspresi dan kedua
tangan yang menyilang didepan dadanya.
“Ya !
cepat bangun ! cepat ! siapa kau ? berani sekali tidur didepan tokoku ?
sana pergi !” Bentak ajusshi pemilik
toko sayur tersebut. Anak itu terbangun kaget. Wajahnya putih memucat, bibirnya
bergetar hebat. Ia menggigil. Ia bangun dan beranjak pergi. Jalannya tergontai-gontai,
mungkin masih pusing karena dibangunkan paksa oleh pemilik toko tersebut.
“Ya ! bukankah kau anak laki-laki kemarin
malam ?” Tanya So Hyun. Ia memarkir sepedanya. Mendekatkan dirinya sedekat
mungkin dengan wajah anak laki-laki itu. Memastikan.
“Ya ! kau mau apa ?” Mendorong So Hyun.
So Hyun terperingai dan berkata
“Huhh
syukurlah, ternyata dugaanku salah” Katanya, tersenyum
“Mwo ?”
“Kau
tidak bisu” Senyumnya mengembang
“Kau
aneh ! kau... kau bau ! Minggir !” Kata anak laki-laki itu mendorong So Hyun.
Beranjak pergi meninggalkan So Hyun
“Ya ! tunggu ! Siapa namamu ? kita belum
berkenalan, dan ya ! sepertinya kau
bukan anak dari daerah ini ? apa kau tersesat ? Huh ? kau yakin ingin pulang
sendiri ? tak ingin ku antar ? Ah... lebih baik aku mengantarmu yah ! aku takut
kau kenapa-napa ! aku Gumiho dan aku
bisa menjagamu ! orang-orang jahat itu pasti akan kabur jika aku memperlihatkan
wajah asliku ! Aku mengantarmu yah ?
bagaimana ? eoh ?” So Hyun. Terlalu
mengkhawatirkannya, melupkan sepeda
yang Ia parkir didepan toko sayur tadi. Malah berlari mengejar anak laki-laki
itu.
Anak
laki-laki itu tetap berjalan tanpa menghiraukan So Hyun yang terus
mengkhawatirkannya.
Kesal.
So Hyun berteriak, menghadang jalan, merentangkan kedua tangannya tepat didepan
anak laki-laki itu.
“Ya ! ”
“Apa
yang kau lakukan ?”
“Mwo ? apa yang aku lakukan ? apa yang
aku lakukan ?” So Hyun malah berbalik bertanya pada dirinya sendiri,Ia malah
dibuat kebingungan oleh tingkahnya sendiri. Anak laki-laki itu kembali berjalan
tegap, menyingkirkan So Hyun dengan tangan kuatnya dari hadapannya.
“Aku
hanya ingin kau menjadi temanku”
“Ya
ya ya, baiklah aku menjadi temanmu sekarang !” Anak laki-laki itu terus
berjalan tanpa perdulikan So Hyun yang berjingkrak kegirangan akibat jawabannya tadi
‘Hey
aku punya teman !’ Batinnya bersorak-sorai
“Hey
aku Kim So Hyun, kau siapa ?” Anak itu tetap tak perdulikan So Hyun yang terus
mengejarnya “Hey, siapa namamu ?” So Hyun, terus menggoyang-goyangkan lengan
anak laki-laki itu
“Ya ! maumu apa ? Huh ?” Anak laki-laki
itu menghentikan langkahnya, kesal
kepada So Hyun yang terus mengganggunya
“Kajima ! jika kau tetap tidak
mengihiraukanku ! aku... aku... aku akan membuka kain penutup wajahku ini ! aku
akan menunjukkan wajah seramku yang sesungguhnya ! Errgghhh ! perhatikanlah
suara laparku ! Ergghh !” Menakut-nakuti anak laki-laki itu.
“Kau,
kau lucu sekali” Flat
“Ya ! kau tak percaya, aku ini Gumiho”
“Eoh jinjja ?”
“Jinjja ! Errrgghh Ergghhh !!!!” Matanya
membulat maksimal, menncoba membuat mangsanya takut.
“Kau
sedang apa ?”
“Menakut-nakutimu
! kau tidak lihat ? Errgghhh !”
“Ku
kira kau sedang ber-aegyo ! omo hmm” Kata anak laki-laki itu menahan
tawanya.
“Ya ! takutlah sedikit padaku ! aku ini Gumiho !” Menghentakkan kakinya ditanah.
Imut. Ya, lebih terkesan imut, bukan menyeramkan.
“Kalau
begitu buka kain penutup itu ! aku ingin melihat wajah serammu itu ! Ppaliwa !”
“Eoh ? Ah... andwaeyo ! andwae, kau
tidak boleh melihatku”
“Wae ?”
“Karena
kau akan terbunuh ! perlahan-lahan aku akan menghisap darahmu tanpa kau sadari,
dan saat kau setengah terlengah, aku akan memakan hatimu hidup-hidup”
“Owhh jinjjayo ? Umma, aku takut ! Jinjjayo
?”
“Um
Jinjja, jinjja jinjja jinjja !”
Dan...
‘Braak’
Kain
panjang yang menutupi wajah So Hyunpun terbuka.
Ya, anak laki-laki itu yang sengaja menariknya.
Lalu...
‘Pluk’
Anak
laki-laki itu pingsan seketika. Ditempat itu.
*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar