Sabtu, 01 Februari 2014

FF Chanbaek Dandelion Chapter 1

Annyeong :D Christanty imnida :D
Happy reading yah readers, ini FF pertama saya tentang EXO yang ber-genre yaoi, saya masih newbie -_-v disini ada threesome dan disini Chanyeol bener-bener galou. Dia pengen jadi namja yang straight, tapi... taulah (?) ini semua gegara Baekky.
dalam cerita ini saya prioritasin couple sejahtera 'ChanBaek' tapi pertanyaannya, kenapa ni epep di chapter capter awal terlalu nonjolin si So Hyun -_-v
Jawabannya, karena Author labil ini ngefans banget sama Kim So Hyun, itu loh anak kecil yang main di Kdrama I Miss You
FF ini rate-nya T Chingu. Author juga masih sangat sangat sangat teramat teramat teramat jeongmal amatir. Ok, lets see then !

Main cast : Park Chanyeol & Baekhyun, Kim So Hyun, Kim Joonmyeon aka Suho and other EXO member
Rated : T

Typo, bahasa tidak baku, yaoi

Intinya, DON'T LIKE DON'T READ ! alaco *smirk

Chapter 1
“Dandelion” Chapter 1 : The Story I meet You
17.30 KST
Hujan turun menderas di  Incheon. Sebuah kota cantik nan elok di Korea Selatan. Disana, tepat disebuah desa terpencil bernama Yeong Ju terdapat sebuah rumah yang diasingkan diatas perbukitan. Dianggap anak yang diasuh oleh seorang nenek tua disana adalah jelmaan dari siluman rubah sembilan ekor atau sering disebut Gumiho.
            Warga desa mengasingkannya, dan melarang anak-anak mereka untuk berteman dengan So Hyun. Ya, Kim So Hyun. Anak 10 tahun yang polos, si jelmaan siluman rubah berekor sembilan.
Setiap harinya, So Hyun menemani neneknya di sebuah gubug tua kecil dan menuruti setiap apa yang nenek itu titahkan. Meskipun rumor yang beredar cukup merebak di seluruh penjuru desa bahwa Ia adalah Gumiho¸ namun So Hyunpun menjalankan kehidupannya seperti anak 10 tahun lainnya. Normal, tidak ada yang istimewa.
            Namun tak ada satupun yang mengetahui wajah asli So Hyun selain neneknya. Ia selalu menutupi wajahnya, membalutnya dengan kain panjang berwarna merah jambu, kesukaannya. Menyisakan mata bulat beningnya saja yang masih dapat terlihat. Tak lupa Ia juga menutup bibirnya yang mirip seperti serigala, seperti apa yang dipikirkan para penduduk desa. Sepulang sekolahnya, Ia selalu membantu neneknya mencari batang demi batang kayu untuk dijual, untuk mencukupi kehidupan mereka.
.
.
.
Ne, Kim So Hyun Imnida !.”
Memperkenalkan diri kepada teman-teman barunya di sekolah.
Namun tak ada satupun respon dari teman-teman barunya itu. Mungkin karena mereka tahu bahwa Ia adalah seekor  Gumiho yang mengerikan. Namun senyuman tetap terjaga diwajahnya yang manis.
Hari demi hari Ia lewati dengan penuh ejekan dan sindiran dari teman-temannya. Namun Ia tak pernah melawan anak-anak itu meskipun Ia adalah seekor Gumiho.
Ia tak pernah terlihat bersedih disekolah, meski teman-temannya terus mengganggu dan mengatainya monster jelek berekor sembilan. Untuk membuat anak-anak nakal itu diam  menceloteh akan dirinya, yang Ia lakukan adalah tertawa sambil mengatakan

Ya ! Cha Eun Gyul. Apa kau tak takut padaku ? hahaaaa bukankah kau tahu aku adalah seekor Gumiho yang menghisap banyak darah dan memakan hati anak-anak nakal seperti mu ! huuu~ Ya Cha Eun Gyul-ah, Eun Gyul-ah ! hahaaaa” Dengan begitu, anak-anak nakalpun akan pergi dengan sendirinya, dengan meninggalkan becek berbau pesing di tanah.
“Berbalut kain tebal yang Ia kenakan sampai menutupi penuh tangannya, terkecuali jari-jari lentiknya yang kadang masih bisa terlihat.
Ia mengerikan, berbulu, mempunyai moncong dan taring yang siap mencabik-cabik tubuhmu dan berhati-hatilah jika kau berada didekatnya ! karena perlahan Ia sedang diam-diam menghisap darahmu, setengah kau terlengah, dia akan mengambil hatimu dan memakannya lahap !”.
Ujar seorang anak nakal yang kali ini masih membandel untuk tetap membicarakan Gumiho. Sudah tahun ke 4 dan teman-teman satu sekolahnya tak ada yang mau berteman dengannya.
Ya Cha Eun Gyul ! apa kau tidak takut Gumiho itu akan memakanmu !” Teriak seorang namja berbadan semampai menjulang tinggi bak pohon kelapa atau bolehlah katakan Ia manusia tower. Giant disekolah mereka. Si idiot Park Chanyeol. –Oke ini terlalu kejam-.
Park Chanyeol, bukannya Ia menyukai So Hyun. Hanya saja dia tidak suka melihat orang lain tertindas. Chanyeol banyak disukai oleh yeoja-yeoja disekolahnya karena dia tanpan dan mempunyai smirk mematikan. Namun Chanyeol  juga dapat mendadak dibenci oleh para saesang fansnya itu karena sering kali terlihat membela dan melindungi si gadis Gumiho. Ya, So Hyun. Kim So Hyun. Yeoja berekor sembilan. Jangan lupakan bahwa dia adalah Gu-Mi-Ho.
“Berhenti menghina So Hyun atau kalian-” Belum sempat Chanyeol meneruskan kalimatnya, tiba-tiba Cha Eun Gyul berdiri dan...
‘Braaagghhh’ menggubrak meja didepannya.
Mwo? Mwo ? atau kalia apa ?” Tantangnya, Chanyeol mengernyitkan keningnya. Heran.
Ya Eun Gyeul-ah mengapa kau berbalik menantangku ? apa kau sudah tak takut padaku ! Ya, aku ini ­hyungmu, lebih tua setingkat darimu. Dan apa kau lupa, aku ini Chanyeol. Park Chanyeol !.” Chanyeol menekankan suaranya dibagian namanya.
Hyungnim miyan ! Hahahahaaa” Eun Gyeul. Menampakkan aegyonya.
Ya ! kau meledekku ? rasakan ini”
Dan
‘Josh’
Pukulan dari tangan berisi milik seorang Park Chanyeol mendarat di wajahnya. Hidungnyapun seketika mengeluarkan cairan kental merah pekat berbau anyir. Dan ‘Pluk’ Cha Eun Gyeulpun langsun pingsan melihat darah ditangannya setelah Ia menempelkannya dihidung bangir yang memerah itu.
“Hey Hyung kau akan aku-” Teman Cha Eun Gyul. Terbata-bata.
“Akan apa ?”
“Akan melaporkan Oppa kepada wali kelas kami. Karena telah memukul Cha Eun Gyeul kami. Teman sekelas kami. Ketua kelas kami. Pemimpin kelas kami ! dan dia... dia kakak ku ! akan ku laporkan juga kau pada Umma kita !” Kata Baekhyun mendengus kesal, menghentakkan kakinya. Byun Baekhyun.
“Haruskah aku mendengar perkataan mu ? Byun Baekhyun ?”
“-.....-” Baekhyun meringis. Merasakan kesal dan canggung berhadapan dengan seorang Park Chan Yeol ! dengar, Park-Chan-Yeol. Orang yang dikaguminya sedari dulu.
“Dan hey satu lagi” mendekatkan wajahnya pada Baekhyun
Oppa ? Cih ! Ya kau ini namja ! aku geli mendengarnya, aku tak suka namja lembek !”. Kaki Baekhyun bergetar hebat. Menangis dan menjerit kencang didalam dadanya yang tertahan. Chanyeol meninggalkan anak kelas 4 Yeong Ju elementary school  yang telah menjadi korban tinjunya itu dilantai. Setelah Chanyeol pergi air mata Baekhyunpun mulai membanjiri pipi mungilnya.Ya, air mata itu tak ter-elakkan. “Byun Baekhyun pabboya !” Ia merutuki dirinya sendiri.
Ringkasnya, siapa yang berani melawan Park Chanyeol ? Namja berusia 11 tahun yang duduk di bangku kelas 5 Elementary School yang menjabat sebagai anak terkaya di sekolahnya. Tertanpan dan terpopuler. Ya, mungkin karena dia murid pindahan dari Seoul makadari itu teman-temannya membuat seorang Park Chanyeol diistimewakan dibandingkan dengan yang lainnya. Dan berbanggalah kalian yang memiliki hubungan dekat danga Park Chanyeol. Karena dengan sendirinya akan dapat disegani oleh yang lainnya. Karena berteman dengan Park Chanyeol si tanpan dan kaya raya dari kota adalah suatu hal yang mampu membawa mereka naik kasta seketika.
.
.
.
‘Dandelion Dandelion cinta pertama dalam hidup ! Dandelion Dandelion kau ajarkan aku tersenyum ! Dandelion Dandelion-’
‘Prok Prok Prok !!’
Ya Oppa!” Melambaikan kedua tangannya. Ia tersenyum dan Chanyeol tahu itu, meski senyumannya tertutup kain berwarna merah jambu yang melekat di kepala sampai lehernya. Menutup semua. Kecuali mata bulat itu, yang membuat Chanyeol tahu bahwa Ia sedang tersenyum riang.
“Suaramu indah gadis kecil ! coba nyanyikan sekali lagi untukku ! Tapi, bolehkah jika kata Dandelion itu digantikan dengan namaku, Park Chanyeol” Tersenyum. Death smirk ~omo !.
“Ah... andwae aku terlalu mencintai Dandelion Dandelion ini Oppa, miyan” Mem-poutkan bibirnya. Lagi-lagi Chanyeol hanya mengetahui lewat ekspresi kedua mata dan alisnya yang mengernyit.
“Hey ! memangnya kau hidup dengan Dandelion Dandelion ini sampai masa tuamu nanti ! Apakah kau ingin menikahi mereka ? Hah ? dasar Gumiho aneh !”
Ne aku memang Gumiho, lalu mengapa kau masih terus saja berteman denganku ? membuntutiku ? seperti anak ayam saja !”
“Apa ? memnbuntutimu ? anak ayam ? Ya Ya ! aku bukan anak ayam, aku ini laki-laki kuat dan besar, sedangkan dirimu ? kau yeoja dan-”
Ya ! kau lupa aku ini Gumiho ! Gu-Mi-Ho arachi ? Gumiho lebih kuat jika Ia sedang marah ! Ia akan lebih kuat dibanding 10 namja sepertimu ! Hah dasar anak ayam !”
Ya Mwo ? anak ayam ? Ya ! jangan memanggilku seperti itu lagi ! aku tidak suka !” Chanyeol menghentakkan kakinya ke tanah, mem-poutkan bibir tipisnya.
“Lalu apa ? manusia tower ? hahahaa, kau memang pantas dipanggil anak ayam, bukannya orangtuamu membuka banyak cabang restaurant ayam di Korea selatan ini ?” Katanya, lalu mendorong sepedanya. Menuruni bukit.
Ya ! So Hyun-ah aku bukan anak ayam ! aku tak suka makan ayam”
“Jelaslah kau tak suka makan ayam ! memakan ayam sama saja kau memakan keluarga dan dirimu sendiri, kaukan ayam hahaa ! sadarlah kau ayam Chanyeollie ! haha.” So Hyun. Sambil terus berlari menuruni bukit menuntun spedanya. Chanyeol masih terus ber-protes hebat. Mengejar langkahnya.
“Hey ! setelah mengataiku anak ayam kau malah memanggil namaku tanpa sebutan Oppa ! kau ini, dasar Gumiho tidak sopan ! dan Ya, aku baru sadar, kau berbicara denganku dengan bahasa non-formal ! kau benar-benar tidak sopan ! aku lebih tua setingkat darimu So Hyun-ah ! ”
...
Ya, So Hyun dan Chanyeol memang sangat akrab dan dekat. Mereka berteman semenjak Chanyeol pertama kali menginjakkan kakinya ditanah Incheon.  Namun, So Hyun hanya ingin berbicara dengannya diluar jam sekolah. Karena bahaya jika sampai hubungan persahabatannya dengan Park Chanyeol diketahui oleh para saesang fans Chanyeol dan teman-teman sekolah lainnya, karena itu sama saja membunuh popularitas Chanyeol, dan Chanyeol tidak akan diperbolehkan lagi bermain dengan So Hyun oleh keluarga besarnya. Itu yang So Hyun takutkan. Makadari itu Ia selalu menghindari Chanyeol disekolah. Semata-mata hanya untuk melindungi hubungan persahabatannya yang lebih dari berharga itu. Karena Chanyeol-lah satu-satunya teman yang dimilikkinya.
.
.
.
“Hey ! siapa namamu ?” membelah ice sticknya menjadi dua bagian. Membaginya dengan anak  laki-laki yang ada di depannya itu.
Anak lelaki itu masih terdiam
“Hey ! kenapa ? kau menolak ice stickku ini ? apa kau sedang kedinginan ?” Tanyanya ikut berjongkok, menyesuaikan posisi dengan anak laki-laki itu.
“Namaku So Hyun ! Kim So Hyun” Mengulurkan tangan. Tersenyum manis.
 Lagi-lagi anak laki-laki itu hanya terdiam. Dan kini Ia semakin memeluk erat lututnya dengan kedua tangannya.
“Hey kenapa ? kau takut padaku ? Hahaa ara, aku memang tidak pantas memiliki teman ! gwaenchana aku Gumiho baik, aku tak akan memakan hatimu, menghisap darahmu dan mengkuliti dagingmu karena sekarang moodku sedang dalam kondisi baik” Ujarnya.
So Hyun pergi sambil sedikit bernyanyi. Meninggalkan anak laki-laki tadi. Didalam hatinya, sungguh Ia sangat kecewa. Selalu begitu, Ia selalu menutupi kesedihannya dengan kain merah jambu yang menutupi hampir seluruh bagian wajahnya.
Esoknya saat So Hyun hendak berangkat kesekolah. Ia memutuskan untuk lewat dijalan yang sama seperti kemarin malam. Karena jalan itu lebih sepi dari jalanan dan gang-gang lainnya. Dengan begitu So Hyun dapat bernyanyi riang sembari menaikki sepedanya menuju sekolah. Kala itu So Hyun masih duduk dibangku kelas 1 Elementary School. Seperti anak-anak yang lain pada umumnya, Iapun merasakan kebahagian yang luar biasa saat masa-masa pertamanya duduk dibangku sekolah. Apalagi itu adalah minggu-minggu pertama disekolah barunya.
Dan Ya ! So Hyun terperanjat, seketika menghentikan ayuhan pedalnya ketika Ia melihat seorang anak yang tidur dilantai toko tua yang masih tertutup. Ia menggigil. Terlihat dari ekspresi dan kedua tangan yang menyilang didepan dadanya.
Ya !  cepat bangun ! cepat ! siapa kau ? berani sekali tidur didepan tokoku ? sana pergi !” Bentak ajusshi pemilik toko sayur tersebut. Anak itu terbangun kaget. Wajahnya putih memucat, bibirnya bergetar hebat. Ia menggigil. Ia bangun dan beranjak pergi. Jalannya tergontai-gontai, mungkin masih pusing karena dibangunkan paksa oleh pemilik toko tersebut.
Ya ! bukankah kau anak laki-laki kemarin malam ?” Tanya So Hyun. Ia memarkir sepedanya. Mendekatkan dirinya sedekat mungkin dengan wajah anak laki-laki itu. Memastikan.
Ya ! kau mau apa ?” Mendorong So Hyun. So Hyun terperingai dan berkata
“Huhh syukurlah, ternyata dugaanku salah” Katanya, tersenyum
Mwo ?”
“Kau tidak bisu” Senyumnya mengembang
“Kau aneh ! kau... kau bau ! Minggir !” Kata anak laki-laki itu mendorong So Hyun. Beranjak pergi meninggalkan So Hyun
Ya ! tunggu ! Siapa namamu ? kita belum berkenalan, dan ya ! sepertinya kau bukan anak dari daerah ini ? apa kau tersesat ? Huh ? kau yakin ingin pulang sendiri ? tak ingin ku antar ? Ah... lebih baik aku mengantarmu yah ! aku takut kau kenapa-napa ! aku Gumiho dan aku bisa menjagamu ! orang-orang jahat itu pasti akan kabur jika aku memperlihatkan wajah asliku ! Aku mengantarmu yah ? bagaimana ? eoh ?” So Hyun. Terlalu mengkhawatirkannya, melupkan sepeda yang Ia parkir didepan toko sayur tadi. Malah berlari mengejar anak laki-laki itu.
Anak laki-laki itu tetap berjalan tanpa menghiraukan So Hyun yang terus mengkhawatirkannya.
Kesal. So Hyun berteriak, menghadang jalan, merentangkan kedua tangannya tepat didepan anak laki-laki itu.
Ya ! ”
“Apa yang kau lakukan ?”
Mwo ? apa yang aku lakukan ? apa yang aku lakukan ?” So Hyun malah berbalik bertanya pada dirinya sendiri,Ia malah dibuat kebingungan oleh tingkahnya sendiri. Anak laki-laki itu kembali berjalan tegap, menyingkirkan So Hyun dengan tangan kuatnya dari hadapannya.
“Aku hanya ingin kau menjadi temanku”
“Ya ya ya, baiklah aku menjadi temanmu sekarang !” Anak laki-laki itu terus berjalan tanpa perdulikan So Hyun yang berjingkrak kegirangan akibat jawabannya tadi
‘Hey aku punya teman !’ Batinnya bersorak-sorai
“Hey aku Kim So Hyun, kau siapa ?” Anak itu tetap tak perdulikan So Hyun yang terus mengejarnya “Hey, siapa namamu ?” So Hyun, terus menggoyang-goyangkan lengan anak laki-laki itu
Ya ! maumu apa ? Huh ?” Anak laki-laki itu  menghentikan langkahnya, kesal kepada So Hyun yang terus mengganggunya
Kajima ! jika kau tetap tidak mengihiraukanku ! aku... aku... aku akan membuka kain penutup wajahku ini ! aku akan menunjukkan wajah seramku yang sesungguhnya ! Errgghhh ! perhatikanlah suara laparku ! Ergghh !” Menakut-nakuti anak laki-laki itu.
“Kau, kau lucu sekali” Flat
Ya ! kau tak percaya, aku ini Gumiho                                                 
Eoh jinjja ?”
Jinjja ! Errrgghh Ergghhh !!!!” Matanya membulat maksimal, menncoba membuat mangsanya takut.
“Kau sedang apa ?”
“Menakut-nakutimu ! kau tidak lihat ? Errgghhh !”
“Ku kira kau sedang ber-aegyo ! omo hmm” Kata anak laki-laki itu menahan tawanya.
Ya ! takutlah sedikit padaku ! aku ini Gumiho !” Menghentakkan kakinya ditanah. Imut. Ya, lebih terkesan imut, bukan menyeramkan.
“Kalau begitu buka kain penutup itu ! aku ingin melihat wajah serammu itu ! Ppaliwa !”
Eoh ? Ah... andwaeyo ! andwae, kau tidak boleh melihatku”
Wae ?”
“Karena kau akan terbunuh ! perlahan-lahan aku akan menghisap darahmu tanpa kau sadari, dan saat kau setengah terlengah, aku akan memakan hatimu hidup-hidup”
Owhh jinjjayo ? Umma, aku takut ! Jinjjayo ?”
“Um Jinjja, jinjja jinjja jinjja !”
Dan...
‘Braak’
Kain panjang yang menutupi wajah So Hyunpun terbuka. Ya, anak laki-laki itu yang sengaja menariknya.
Lalu...
‘Pluk’
Anak laki-laki itu pingsan seketika. Ditempat itu.
*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar